Senin, 16 Desember 2019

Pilihan Bahasa
Indonesia
English

BERANDA
PROFIL
- PROFIL
- AGENDA DAN STATISTIK
  - Agenda
  - Statistik Pegawai
INFORMASI PUBLIK
- INFORMASI PUBLIK
- LAPORAN
LAYANAN PUBLIK
- LOKET PELAYANAN
- INFORMASI DAN PENGAJUAN
UNDUH
- UNDUH
TAUTAN
- TAUTAN
LAYANAN PENGADUAN
- PILIHAN PENCARIAN
  - Cari Semua Konten
  - Rilis Berita
  - Peraturan dan Perundang-undangan
  - Publikasi Data dan Informasi
  - Link-Link Aplikasi
  - Komponen Web, seperti Menu dan sub menu atau bagian struktur web lainnya
LIHAT VERSI MOBILE

Saksikan Live Streaming The 4TH International Symposium on Health Research & The 14th National Congress of Indonesian Public
Saksikan Live Streaming Fourth Regional Collaboration Drill and Seventh Meeting of Project Working Group 2
Hati-hati Surat Edaran Palsu Permintaan Pendataan Tenaga Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Lihat
Hati-hati Telah beredar Surat Palsu Permintaan Data Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Klik disini
Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi Klik di Sini

TFC di Pontianak Turunkan Angka Gizi Buruk
Dipublikasikan Pada : Selasa, 17 April 2018 00:00:00, Dibaca : 2.548 Kali
Pontianak, 17 April 2018

Hari ini (17/4), Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek mengunjungi Puskesmas Sungai Durian di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat untuk melihat Terapeutic Feeding Center (TFC). TFC ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Kegiatan di TFC di antaranya berupa sosialisasi gizi buruk serta penanganannya, pelatihan kader, pelacakan gizi buruk, asuhan dokter spesialis anak, asuhan nutrisi, asuhan keperawatan, dan pelayanan kesehatan.

Dengan adanya TFC ini sejak 2013, kasus gizi buruk di Kubu Raya terus menurun.

Masyarakat di sini sudah mengerti akan pentingnya kesehatan, mereka datang sendiri ke Puskesmas. Selain itu petugas kesehatan juga proaktif mendatangi masyarakat bersama kader Posyandu.

''Sebagai contoh dari anak yang 4 bulan dengan berat badan 2,3 kg perkembangannya cukup baik dan berhasil. Sekarang sudah kelas 6 artinya kepandaiannya cukup bagus,'' jelas Menkes.

Permasalah gizi tidak dapat diselesaikan oleh jajaran kesehatan saja. Menkes juga berharap agar tetap disosialisasikan untuk penduduk Kalimantan Barat terutama dari pemimpin daerah yaitu Gubernur, Bupati serta pegawai kesehatan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

RILIS SEBELUMNYA

BERITA TERPOPULER

APLIKASI PUBLIK

< KEMBALI
|
SELANJUTNYA >

APLIKASI INTERNAL

< KEMBALI
|
SELANJUTNYA >

KONTAK KAMI

HALO KEMKES1500567
FAX021-52921669
E-MAILkontak [at] kemkes [dot] go [dot] id

COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA